Cantik Ejaannya Bukan P.U.T.I.H
Bisa dibilang rasa insecure itu dimiliki oleh semua orang. Tidak hanya pemilik kulit gelap, tapi juga pemilik kulit terang bisa jadi punya rasa insecure yang sama. Sebagai perwakilan kulit terang, aku pribadi pernah juga mengalami rasa kurang percaya diri dengan warna kulit terang. Bahkan waktu masih di sekolah dasar hobby aku adalah berjemur dan main sepeda. Tujuannya ya supaya kulit terang aku bisa kelihatan lebih gelap dan sama seperti teman-teman sebaya aku yang lain.
Waktu berlalu, makin dewasa aku jadi makin sadar bahwa segala sesuatu bukan dilihat dari warna kulit. Mulai deh menerima keadaan bahwa kulit terang ternyata banyak dicari. Walaupun jauh di lubuk hati ada keinginan untuk menggelapkan warna kulit lagi. Hehehe namanya juga wanita.
Berbanding terbalik dengan yang aku rasakan. Ternyata, banyak wanita di luar sana yang memiliki hasrat untuk punya warna kulit putih. Tidak peduli apa warna dasar kulitnya dan bagaimana cara yang digunakan untuk dapat menghasilkan kulit putih idaman. Mirisnya lagi, bahkan beberapa diantaranya menggunakan produk yang tidak aman seperti produk kecantikan yang mengandung Merkuri serta zat berbahaya lainnya.
Mungkin melihat fenomena yang terjadi membuat Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia atau disingkat BPOM RI mengadakan Webinar Stop Kosmetik Bermerkuri " Akhiri Obsesi Putih dalam Sekejap " . Sebagai bentuk sosialisasi dan juga edukasi kepada masyarakat Indonesia khususnya wanita. Webinar ini diselenggarakan pada Hari Jumat 23 Oktober 2020 lalu menggunakan aplikasi ZOOM.
Webinar ini diisi oleh pakar-pakar yang berkompeten dibidang masing-masing. Seperti Dr. Ir. Penny Lukito, MCP selaku Kepala BPOM RI , dr.Listya Pramita Sp.KK , Dra.Reri Indriani ,Apt.,M.Si. Deputi Bidang pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik. Analisa Widyaningrum Psikolog/Influencer, Asmara Abigail Public Figure/Actress , Rayi Ran Penyanyi, dan Sebagai host ada si Cantik Shafira Umm.
Acara dibuka dengan bincang-bincang antara Host yaitu Shafira dengan bintang tamu. Sebagai Actress bertalenta ternyata Asmara Abigail juga pernah mengalami diskriminasi sebagai wanita berkulit gelap. Karena pada masa itu, industri perfilman dan juga entertainment di dominasi oleh bintang-bintang yang berkulit putih ataupun "Indo". Tapi setelah sekolah di luar negeri, Asmara Abigail mulai merasakan keistimewaan memiliki kulit asli Indonesia. Bangsa Asing menganggap kulit asli Indonesia itu cantik dan istimewa.
Tidak hanya cerita dari Asmara Abigail saja. Di Webinar itu juga ada VT testimoni dari beberapa orang, diantaranya ada Chea Nuh Beauty Influencer Indonesia yang berkulit sawo matang. Yang mengatakan bahwa standar kecantikan di Indonesia memang cantik itu putih. Padahal di luar sana banyak yang berharap memiliki kulit seperti orang Indonesia.
Semakin maraknya obsesi masyarakat dengan warna kulit putih. Membuat banyak produsen kosmetik membuat produk perawatan kulit yang bisa memutihkan. Sayangnya tidak semua sesuai dengan prosedur dan bahan-bahan yang aman digunakan oleh manusia. Merkuri adalah bahan berbahaya yang paling sering digunakan sebagai bahan pembuat kosmetik pemutih. Padahal merkuri ini sangat berbahaya. Efek jangka panjang bila digunakan terus menerus adalah kanker.
Dr. Ir. Penny Lukito, MCP selaku Kepala BPOM RI memhimbau masyarakat untuk menggunakan kosmetik yang aman yang tidak mengandung bahan berbahaya seperti Merkuri. Mulai tahun 2003 - 2019 BPOM RI terus meningkatkan pengawasannya terhadap kosmetik berbahaya. Bagaimana caranya supaya tahu kosmetik yang akan kita beli ini aman dan tidak mengandung bahan berbahaya? Pastikan memilih Kosmetik yang memiliki izin edar dari BPOM RI dan pastikan izin edarnya asli dengan mengecek nomor izin edarnya pada Website CekBPOM
Selanjutnya dr.Listya Pramita Sp.KK menjelaskan bahwa kulit manusia terbagi atas 6 tipe warna yang dipengaruhi faktor genetik dan tidak dapat diubah. Dan warna kulit tan atau gelap memiliki keistimewaan dan sesuai dengan iklim tropis di Indonesia. Karena kulit sawo matang mempunyai kekuatan lebih untuk melindungi diri dari efek buruk sinar ultraviolet dibanding dengan warna kulit yang lebih putih.
Mbak Analisa Widyaningrum juga memberikan pandangan sebagai seorang Psikolog. Bahwa sebenarnya penanaman pola pikir tentang standar kecantikan dimulai dari keluarga. Sehingga sedini mungkin hindari memberikan cap kepada anak tentang warna kulitnya. Karena secara psikologis nantinya hal tersebut membuat anak menjadi minder dan tertanam dibenaknya sampai dewasa bahwa dia kurang cantik karna berkulit sawo matang.
Senang sekali bisa ikut berpartisipasi dalam talkshow Webinar kali ini. Banyak banget ilmu yang bermanfaat dan ketemu teman baru meskipun hanya lewat virtual. Sekarang aku jadi lebih hati-hati lagi dalam memilih produk khususnya kosmetik. Tidak lupa juga untuk selalu cek KLIK sebelum membeli yaitu Cek Kemasan, Cek Label, Cek Ijin Edar dan Cek tanggal Kedaluarsa produk.
Tidak terasa Webinar yang dimulai pukul 09.00 dan selesai pukul 12.00 berjalan lancar dan menyenangkan. Waktu yang lumayan lama jadi tidak terasa. Meskipun beberapa kali sambungan kurang begitu baik tapi tidak mengurangi kegembiraan kami mengikuti Webinar ini. Semoga dilain kesempatan, aku bisa ikut berpartisipasi dalam acara seperti ini lagi. Terima kasih sudah baca blog aku. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa dilain kesempatan. Dan ingat apapun Warna Kulit Kita, Kita Cantik Sebagai Wanita Indonesia. Bangga jadi Wanita Indonesia. ❤️
Wassalammu'alaikum